Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Fraksi PKB, Dra. Hj. Aida Fitriati, M.Pd.I, memberikan dukungan penuh terhadap wacana libur sekolah selama bulan Ramadhan 2025. Sebagai legislator yang fokus pada kesejahteraan masyarakat, Ning Fitri menyatakan bahwa kebijakan ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi siswa dan masyarakat, terutama dalam menjalani ibadah di bulan suci.
Ning Fitri mengungkapkan bahwa ia sendiri pernah merasakan langsung manfaat dari libur sekolah pada saat Ramadhan, khususnya pada masa kepresidenan Gus Dur. “Saya pernah merasakan manfaatnya sendiri, Ramadhan pada saat Gus Dur menjadi Presiden,” ungkapnya.
Pada masa tersebut, kebijakan libur sekolah memberi kesempatan bagi para siswa untuk lebih fokus beribadah dan menjalani bulan Ramadhan dengan lebih tenang. Selain itu, libur panjang ini juga memungkinkan keluarga untuk lebih banyak waktu berkumpul dan menjalani ibadah bersama.
Menurut Ning Fitri, libur sekolah selama bulan Ramadhan tidak hanya memberikan kesempatan bagi siswa untuk beribadah lebih khusyuk, tetapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat. Bagi Ning Fitri, hal ini akan memberikan dampak positif terhadap kesehatan mental dan fisik siswa, serta memberikan kesempatan kepada keluarga untuk menjalani bulan suci dengan lebih harmonis.
Sebagai legislator yang memiliki perhatian besar terhadap kesejahteraan masyarakat, Ning Fitri berharap agar wacana libur Ramadhan ini dapat menjadi kenyataan. Ia juga menyarankan agar pihak terkait mempersiapkan segala aspek yang diperlukan untuk memastikan kelancaran pelaksanaan kebijakan ini, seperti penyesuaian jadwal pendidikan dan evaluasi dampaknya terhadap proses belajar mengajar.
Meskipun saat ini wacana libur sekolah Ramadhan 2025 masih dalam tahap pembahasan, Ning Fitri menegaskan bahwa hal ini adalah langkah yang positif untuk kesejahteraan bersama.
Sebagai anggota Komisi E yang fokus pada kesejahteraan rakyat, Ning Fitri berharap kebijakan ini dapat terwujud. Ia meyakini bahwa dengan memberikan perhatian lebih terhadap kebutuhan spiritual siswa, akan lahir generasi yang lebih seimbang, baik dalam aspek akademik maupun rohani.
							